JENIS-JENIS KONFLIK
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3. Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
5. Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK
Setelah mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:
1. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
2. Saling ketergantungan tugas.
3. Ketergantungan satu arah.
4. Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.
5. Distorsi komunikasi.
6. Tidak ada pedoman.
7. Aturan yang kurang jelas.
8. Kurang transparannya beberapa hal.
CONTOH KONFLIK ( KEMISKINAN)
Sejak
masa Sukarno, Suharto dst. sering kali kita dengar slogan-slogan yang
berbunyi “Kita harus berperang melawan kemiskinan”. Slogan ini menjadi penyemangat untuk serius menuntaskan kelaparan di negara ini dan seolah menjadi penyejuk bagi masyarakat kita bahwa pemerintah benar-benar ingin men”delete” masalah ini. Namun
kenyataannya, kemiskinan masih lekat sekali kita lihat dan dengar di
televisi dan radio. Jika kita membahas kemiskinan tentunya kata ini juga
identik dengan kata kelaparan. Tidak mengada-ada namun benar
kenyataannya bahwa kemiskinan sangat erat dengan kelaparan. Begitu juga
kelaparan, sangat erat sekali dengan kulitas SDM yang lemah.
Begitu juga dengan SDM yang lemah akan erat kaitannya dengan akses
jalan yang sulit dan seterusnya. Kemiskinan bagi kita yang memiliki
nurani, merupakan sebuah kata yang sangat mengerikan. Apalagi tragedi
ini terjadi di negeri kita sendiri dan menimpa saudara-saudara kita
sendiri. Masih teringat jelas di benak kita tragedi
kelaparan di Yahokimo (Papua) yang menelan 55 orang meninggal atau
peristiwa Daeng Besse dan bayinya (Makasar) yang tengah dikandungnya
meninggal karena kelaparan. Pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah
malah sempat saling tuding dengan tragedi ini dan saling melempar
tanggung jawab. Seharusnya pemerintah langsung memeriksa penduduk yang
kelaparan dan bukannya saling tuding bahkan menutup mata dengan
peristiwa ini.
Kemiskinan
pada dasarnya adalah sebuah masalah yang selalu terjadi pada sebuah
negara berkembang seperti Indonesia. Apalagi topografi negara kita yang
terdiri dari ribuan
pulau menambah sulitnya penanggulangan masalah ini. Namun bukan berarti
tidak bisa diatasi. Kemiskinan di negara kita bisa jadi sulit untuk
dihilangkan namun pemerintah bisa menguranginya sedikit demi sedikit dan
akhirnya menyelesaikan masalah ini. Kemiskinan dan kelaparan pasti bisa
di minimalisir hingga sekecil mungkin oleh pemerintah dan dukungan dari masyarakat
itu sendiri. Namun sebelumnya harus ada sebuah rencana ataupun program
yang jelas, kemauan dan tekad yang besar dan juga niat membantu
saudara-saudara kita.
Pemerintah saat ini pernah menjanjikan akan menuntaskan kemiskinan pada tahun 2015, tapi janji ini tak lebih hanya sebuah statement formal sebagai simbolisme
keseriusan penuturnya di depan publik. Namun kenyataan di lapangan
masih banyak saudara kita yang menyandang predikat miskin. Bahkan
penulis mendapatkan info dari harian kompas disebutkan bahwa + 26,63 juta penduduk Indonesia terancam kelaparan. Belum lagi research lain yang mendata tentang jumlah penduduk miskin di negara kita ini.
Kita
ketahui bersama bahwa kemiskinan akan menimbulkan banyak dampak yang
buruk. Sebut saja, kelaparan yang telah dijabarkan di awal, kemudian
busung lapar, kemudian gizi buruk dan akhirnya kematian sebagai ujung
yang sangat memilukan. Lalu kenapa kemiskinan hadir di tengah-tengah
masyarakat kita? Banyak sekali faktor yang mengakibatkan hadirnya
kemiskinan yang biasanya meliputi kurangnya individu dalam menguasai
alat produksi sehingga individu tersebut tidak produktif, kualitas
sumber daya manusia yang sangat rendah, sulitnya akses menuju luar
daerah dan juga kurangnya perhatian pemerintah.
Merujuk
kepermasalahan di atas, kita pada dasarnya membutuhkan seorang sosok
pemimpin yang teguh, tegas, adil dan bersih yang benar-benar konsisten
dalam menanggulangi masalah ini. Karena pengentasan kemiskinan memang
harus benar-benar sepenuhnya didukung oleh pemerintah dibantu oleh
masyarakat itu sendiri.
Lalu
bagaimana solusinya? Banyak sekali aspek yang harus kita benahi guna
menanggulangi kemiskinan yang semakin merajalela. Salah satunya yaitu
dengan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat kita hingga ke
pelosok-pelosok negeri. Meski sebuah sekolah berada di pedalaman,
selayaknya mendapatkan fasilitas yang sama seperti sekolah-sekolah yang
ada di perkotaan. Standarisasi
fasilitas ini akan memberi pengaruh kepada pendidik untuk terus belajar
dan mengajar. Hal tersebut juga akan memberi aspek positif kepada siswa
maupun masyarakat lingkungan sekolah untuk lebih bersemangat dalam
belajar. Sekolah gratis tidak hanya sebagai slogan namun harus
benar-benar gratis terutama untuk sekolah yang berada di daerah
pedalaman. Kedua, Memperlancar sarana transportasi khususnya yang menuju
daerah-daerah terpencil. Faktor ini merupakan faktor penting guna
membuka wawasan masyarakat kita yang tinggal di pedalaman. Semakin luas
mereka bersosialisasi maka secara otomatis mereka akan semakin terbuka
dan mengerti bagaimana bertahan hidup dengan berkecukupan. Ketiga,
bantuan juga merupakan faktor penting. Tidak hanya berupa harta atau
makanan, namun penyuluhan kepada individu atau sekelompok masyarakat,
bantuan pemberian lapangan kerja ataupun pembagian lahan secara gratis dan otomatis akan memberikan peluang kerja kepada mereka.
Tak
kalah pentingnya, kita sebagai masyarakat kota atau yang telah sedikit
maju di bandingkan saudara kita di pedalamn sana, kita harus benar-benar
bangga dengan hasil karya dalam negeri. Membiasakan diri dengan membeli
produk-produk dalam negeri, membeli buah dan sayur dalam negeri dll.
Secara tidak langsung cara ini akan sangat membantu saudara-saudara kita
di pedalaman. Kemudian kurangi eksploitasi tambang oleh perusaan asing.
Lebih baik kita sendirilah sebagai putra pribumi yang berhak me”manage”
hal tersebut.
Lalu
sampai kapan kita akan bersahabat dengan kemiskinan? Kita harus usir
dia mulai sekarangbersama-sama. Bersama seorang pemimpin yang adil, jujur dan bijaksana kita bisa menanggulangi
masalah ini. Sebuah konsistensi dari kebersamaan dengan melakukan solusi-solusi di atas. Kita mulai
dari saat ini dan saatnya kemiskinan hilang dari peta Indonesia.
Tanggapannya :
Masalah kemiskinan menjadi masalah utama dan penting karena kemiskinan menyangkut
kesenjangan dan pengangguran. Perlu kita ketahui sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara
tinggal di Indonesia. Penanggulangan kemiskinan ditempatkan secara utuh dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan nasional. Program penanggulangan kemiskinan harus bertumpu pada
peran serta aktif dan produktivitas rakyat diupayakan untuk menumbuhkan kemandirian penduduk
miskin. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas
berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Segala
program penanggulangan kemiskinan yang telah dan akan dilakukan pemerintah sudah sepatutnya
kita dukung bersama.
Antara lain upaya upaya yg dilakukan untuk menagulangi kemiskinan :
- Perbaikan pada Masalah sektor Kesehatan
- Perbaikan pada Masalah Sektor Pendidikan
- Perbaikan Kualitas Jalan dan Listrik Khususnya bagi Pedesaan
- Membangun Lembaga-Lembaga Pembiayaan Mikro yang Memberi Manfaat pada Penduduk Miskin
- Memberikan Lebih Banyak Dana untuk Daerah-Daerah Miskin
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses Pengambilan Keputusan
dalam Organisasi
Pengambilan keputusan adalah menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama - sama. Keputusan terdiri dari :
Pengambilan keputusan adalah menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama - sama. Keputusan terdiri dari :
·
Keputusan Strategis
Yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari
suatu organisasi.
Keputusan Taktis
Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
·
Keputusan Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Pengambilan
keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai
alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan
masalah. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert
A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga
langkah utama, yaitu:
- Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai
kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
- Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan
pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin
dilakukan.
- Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan
tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan
menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
- Proses pencarian/penemuan tujuan
- Formulasi tujuan
- Pemilihan Alternatif
- Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan
konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, Menurut ELBING
ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
- Identifikasi dan Diagnosa masalah
- Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
- Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
- Pemilihan Alternatif terbaik
- Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
Proses
pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari
beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan
terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat
diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Dalam
proses pengambilan keputusan ada beberapa metode yang sering di gunakan oleh
para pemimpin, yaitu :
1. Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority
Rule Without Discussion)
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan
oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini
memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak
mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain
itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang
dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak
mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini
terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti
munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan
pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih
bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota
kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.
2. Pendapat Ahli (expert opinion)
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota
lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya
memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan
keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang
dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya
dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut
bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang
dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa
orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat
keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan
ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok
benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.
3. Kewenangan Setelah Diskusi (authority
rule after discussion)
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih
sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode
authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih
dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas
dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan
(quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari
proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota
organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku
otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai
kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi
pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi
yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha
mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.
4.
Kesepakatan (consensus)
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang
dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan.
Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan
lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan
mendesak atau darurat.
Keempat metode
pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik
dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih
unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling
efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada
faktor-faktor:
- Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
- Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
- Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Dari
metode di atas tersebut sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan, yaitu :
- Kekuatan Mental
Kekuatan mental
itu sama seperti prinsip, jadi dalam organisasi harus punya prinsip.
- Sanksi
Sanksi sangat
perlu dalam organisasi, agar tidak melakukan kesalahan yang sama baik itu
pemimpin maupun anggotanya.
- Keahlian
Pemimpin harus
punya kekuatan mental dalam organisasi, jika tidak sama saja seperti pemimpin
yang tidak mempuanyi gelar.
- Kharisma
Semua pemimpin
harus punya kharisma agar terus menjadi panutan bagi semua orang. Maka dari itu
kharisma merupakan citra baik yang di miliki seseorang agar menjadi panutan
semua orang.
Model-model Pengambilan keputusan
a.
Model Perilaku Pengambilan keputusan
·
Model Ekonomi
yang
dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu
berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk
memperoleh keuntungan maksimum
·
Model Manusia Administrasi
Dikemukan
oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan
maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
·
Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan
oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus
selalu bergerak bebas mengambil keputusan
·
Model Manusia Organisasi
Dikemukakan
oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama
dalam pengambilan keputusan
·
Model Pengusaha Baru
Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat
kompetitif
·
Model Sosial
Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang
seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan
situsai dibawah sadar.
b.
Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model
pengambilan keputusan, yaitu:
·
Model Preskriptif
Pemberian
resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil
keputusan.
·
Model Deskriptif
Model ini
menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model
preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif
berdasarkan pada realitas observasi
Disamping
model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral
dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi
setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi”
dan seterusnya.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
a.
Teknik Kreatif
·
Brainstorming
Berusaha
untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan
memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
·
Synectics
Didasarkan
pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan
untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
b.
Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam
proses pengambilan keputusan.
·
Teknik Modern
-
Teknik
Delphi
-
Teknik
Kelompok Nominal
Contoh
pengambilan keputusan dalam organisasi
DPR yang masih ragu dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yg berat. Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak.
sumber
sumber
sumber
DPR yang masih ragu dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yg berat. Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak.
sumber
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar