Minggu, 25 November 2012

TUGAS SOFTSKILL KE-3 (Teori Organisasi Umum 1)

JENIS-JENIS KONFLIK


Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

1. Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.

3. Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.

5. Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.


SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK


Setelah mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:

1. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.

 2. Saling ketergantungan tugas.

3. Ketergantungan satu arah.

4. Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.

5. Distorsi komunikasi.

6. Tidak ada pedoman.

7. Aturan yang kurang jelas.

8. Kurang transparannya beberapa hal.


 CONTOH KONFLIK ( KEMISKINAN)

 

Sejak masa Sukarno, Suharto dst. sering kali kita dengar slogan-slogan yang berbunyi “Kita harus berperang melawan kemiskinan”. Slogan ini menjadi penyemangat untuk serius menuntaskan kelaparan di negara ini dan seolah menjadi penyejuk bagi masyarakat kita bahwa pemerintah benar-benar ingin men”delete” masalah ini. Namun kenyataannya, kemiskinan masih lekat sekali kita lihat dan dengar di televisi dan radio. Jika kita membahas kemiskinan tentunya kata ini juga identik dengan kata kelaparan. Tidak mengada-ada namun benar kenyataannya bahwa kemiskinan sangat erat dengan kelaparan. Begitu juga kelaparan, sangat erat sekali dengan kulitas SDM yang lemah. Begitu juga dengan SDM yang lemah akan erat kaitannya dengan akses jalan yang sulit dan seterusnya. Kemiskinan bagi kita yang memiliki nurani, merupakan sebuah kata yang sangat mengerikan. Apalagi tragedi ini terjadi di negeri kita sendiri dan menimpa saudara-saudara kita sendiri. Masih teringat jelas di benak kita tragedi kelaparan di Yahokimo (Papua) yang menelan 55 orang meninggal atau peristiwa Daeng Besse dan bayinya (Makasar) yang tengah dikandungnya meninggal karena kelaparan. Pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah malah sempat saling tuding dengan tragedi ini dan saling melempar tanggung jawab. Seharusnya pemerintah langsung memeriksa penduduk yang kelaparan dan bukannya saling tuding bahkan menutup mata dengan peristiwa ini.
Kemiskinan pada dasarnya adalah sebuah masalah yang selalu terjadi pada sebuah negara berkembang seperti Indonesia. Apalagi topografi negara kita yang terdiri dari ribuan pulau menambah sulitnya penanggulangan masalah ini. Namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Kemiskinan di negara kita bisa jadi sulit untuk dihilangkan namun pemerintah bisa menguranginya sedikit demi sedikit dan akhirnya menyelesaikan masalah ini. Kemiskinan dan kelaparan pasti bisa di minimalisir hingga sekecil mungkin oleh pemerintah dan dukungan dari masyarakat itu sendiri. Namun sebelumnya harus ada sebuah rencana ataupun program yang jelas, kemauan dan tekad yang besar dan juga niat membantu saudara-saudara kita.
Pemerintah saat ini pernah menjanjikan akan menuntaskan kemiskinan pada tahun 2015, tapi janji ini tak lebih hanya sebuah statement formal sebagai simbolisme keseriusan penuturnya di depan publik. Namun kenyataan di lapangan masih banyak saudara kita yang menyandang predikat miskin. Bahkan penulis mendapatkan info dari harian kompas disebutkan bahwa + 26,63 juta penduduk Indonesia terancam kelaparan. Belum lagi research lain yang mendata tentang jumlah penduduk miskin di negara kita ini.
Kita ketahui bersama bahwa kemiskinan akan menimbulkan banyak dampak yang buruk. Sebut saja, kelaparan yang telah dijabarkan di awal, kemudian busung lapar, kemudian gizi buruk dan akhirnya kematian sebagai ujung yang sangat memilukan. Lalu kenapa kemiskinan hadir di tengah-tengah masyarakat kita? Banyak sekali faktor yang mengakibatkan hadirnya kemiskinan yang biasanya meliputi kurangnya individu dalam menguasai alat produksi sehingga individu tersebut tidak produktif, kualitas sumber daya manusia yang sangat rendah, sulitnya akses menuju luar daerah dan juga kurangnya perhatian pemerintah.
Merujuk kepermasalahan di atas, kita pada dasarnya membutuhkan seorang sosok pemimpin yang teguh, tegas, adil dan bersih yang benar-benar konsisten dalam menanggulangi masalah ini. Karena pengentasan kemiskinan memang harus benar-benar sepenuhnya didukung oleh pemerintah dibantu oleh masyarakat itu sendiri.
Lalu bagaimana solusinya? Banyak sekali aspek yang harus kita benahi guna menanggulangi kemiskinan yang semakin merajalela. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat kita hingga ke pelosok-pelosok negeri. Meski sebuah sekolah berada di pedalaman, selayaknya mendapatkan fasilitas yang sama seperti sekolah-sekolah yang ada di perkotaan. Standarisasi fasilitas ini akan memberi pengaruh kepada pendidik untuk terus belajar dan mengajar. Hal tersebut juga akan memberi aspek positif kepada siswa maupun masyarakat lingkungan sekolah untuk lebih bersemangat dalam belajar. Sekolah gratis tidak hanya sebagai slogan namun harus benar-benar gratis terutama untuk sekolah yang berada di daerah pedalaman. Kedua, Memperlancar sarana transportasi khususnya yang menuju daerah-daerah terpencil. Faktor ini merupakan faktor penting guna membuka wawasan masyarakat kita yang tinggal di pedalaman. Semakin luas mereka bersosialisasi maka secara otomatis mereka akan semakin terbuka dan mengerti bagaimana bertahan hidup dengan berkecukupan. Ketiga, bantuan juga merupakan faktor penting. Tidak hanya berupa harta atau makanan, namun penyuluhan kepada individu atau sekelompok masyarakat, bantuan pemberian lapangan kerja ataupun pembagian lahan secara gratis dan otomatis akan memberikan peluang kerja kepada mereka.
Tak kalah pentingnya, kita sebagai masyarakat kota atau yang telah sedikit maju di bandingkan saudara kita di pedalamn sana, kita harus benar-benar bangga dengan hasil karya dalam negeri. Membiasakan diri dengan membeli produk-produk dalam negeri, membeli buah dan sayur dalam negeri dll. Secara tidak langsung cara ini akan sangat membantu saudara-saudara kita di pedalaman. Kemudian kurangi eksploitasi tambang oleh perusaan asing. Lebih baik kita sendirilah sebagai putra pribumi yang berhak me”manage” hal tersebut.
Lalu sampai kapan kita akan bersahabat dengan kemiskinan? Kita harus usir dia mulai sekarang

bersama-sama. Bersama seorang pemimpin yang adil, jujur dan bijaksana kita bisa menanggulangi

masalah ini. Sebuah konsistensi dari kebersamaan dengan melakukan solusi-solusi di atas. Kita mulai

 dari saat ini dan saatnya kemiskinan hilang dari peta Indonesia.

Tanggapannya :

Masalah kemiskinan menjadi masalah utama dan penting karena kemiskinan menyangkut

kesenjangan dan pengangguran. Perlu kita ketahui sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara

tinggal di Indonesia. Penanggulangan kemiskinan ditempatkan secara utuh dalam rangka

penyelenggaraan pembangunan nasional. Program penanggulangan kemiskinan harus bertumpu pada

peran serta aktif dan produktivitas rakyat diupayakan untuk menumbuhkan kemandirian penduduk

miskin. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas

berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Segala

program penanggulangan kemiskinan yang telah dan akan dilakukan pemerintah sudah sepatutnya

kita dukung bersama.
 
Antara lain upaya upaya yg dilakukan untuk menagulangi kemiskinan :
  1.   Perbaikan pada Masalah sektor Kesehatan
  2.   Perbaikan pada Masalah Sektor Pendidikan 
  3.   Perbaikan Kualitas Jalan dan Listrik Khususnya bagi Pedesaan
  4.   Membangun Lembaga-Lembaga Pembiayaan Mikro yang Memberi Manfaat  pada    Penduduk Miskin  
  5.   Memberikan Lebih Banyak Dana untuk Daerah-Daerah Miskin

 

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 

Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

 Pengambilan keputusan adalah menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama - sama. Keputusan terdiri dari :
·         Keputusan Strategis
Yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.


        Keputusan Taktis 
Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
·      Keputusan Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.

Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
  • Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
  • Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
  • Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.

Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
  • Proses pencarian/penemuan tujuan
  • Formulasi tujuan
  • Pemilihan Alternatif
  • Mengevaluasi hasil-hasil

Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
  • Identifikasi dan Diagnosa masalah
  • Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
  • Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
  • Pemilihan Alternatif terbaik
  • Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil

Proses pengambilan keputusan dalam organisasi  ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan ada beberapa metode yang sering di gunakan oleh para pemimpin, yaitu :
1.      Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule Without Discussion)
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.

2.      Pendapat Ahli (expert opinion)
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.

3.      Kewenangan Setelah Diskusi (authority rule after discussion)
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

4.      Kesepakatan (consensus)

Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.

Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:
  • Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
  • Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
  • Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.

Dari metode di atas tersebut sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan, yaitu :
  • Kekuatan Mental
Kekuatan mental itu sama seperti prinsip, jadi dalam organisasi harus punya prinsip.
  • Sanksi
Sanksi sangat perlu dalam organisasi, agar tidak melakukan kesalahan yang sama baik itu pemimpin maupun anggotanya.
  • Keahlian
Pemimpin harus punya kekuatan mental dalam organisasi, jika tidak sama saja seperti pemimpin yang tidak mempuanyi gelar.
  • Kharisma
Semua pemimpin harus punya kharisma agar terus menjadi panutan bagi semua orang. Maka dari itu kharisma merupakan citra baik yang di miliki seseorang agar menjadi panutan semua orang.

Model-model Pengambilan keputusan
a.      Model Perilaku Pengambilan keputusan
·         Model Ekonomi
yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
·         Model Manusia Administrasi
Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
·         Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
·         Model Manusia Organisasi
Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
·         Model Pengusaha Baru
Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
·         Model Sosial
Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

b.      Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
·         Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
·         Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi
Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.

Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
a.      Teknik Kreatif
·         Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
·         Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok

b.      Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
·         Teknik Modern
-          Teknik Delphi
-          Teknik Kelompok Nominal

Contoh pengambilan keputusan dalam organisasi

DPR yang masih ragu dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yg berat. Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak.

sumber 
sumber 
sumber 



Tidak ada komentar: