Minggu, 25 November 2012

TUGAS SOFTSKILL KE-3 (Teori Organisasi Umum 1)

JENIS-JENIS KONFLIK


Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

1. Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.

3. Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.

5. Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.


SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK


Setelah mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:

1. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.

 2. Saling ketergantungan tugas.

3. Ketergantungan satu arah.

4. Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.

5. Distorsi komunikasi.

6. Tidak ada pedoman.

7. Aturan yang kurang jelas.

8. Kurang transparannya beberapa hal.


 CONTOH KONFLIK ( KEMISKINAN)

 

Sejak masa Sukarno, Suharto dst. sering kali kita dengar slogan-slogan yang berbunyi “Kita harus berperang melawan kemiskinan”. Slogan ini menjadi penyemangat untuk serius menuntaskan kelaparan di negara ini dan seolah menjadi penyejuk bagi masyarakat kita bahwa pemerintah benar-benar ingin men”delete” masalah ini. Namun kenyataannya, kemiskinan masih lekat sekali kita lihat dan dengar di televisi dan radio. Jika kita membahas kemiskinan tentunya kata ini juga identik dengan kata kelaparan. Tidak mengada-ada namun benar kenyataannya bahwa kemiskinan sangat erat dengan kelaparan. Begitu juga kelaparan, sangat erat sekali dengan kulitas SDM yang lemah. Begitu juga dengan SDM yang lemah akan erat kaitannya dengan akses jalan yang sulit dan seterusnya. Kemiskinan bagi kita yang memiliki nurani, merupakan sebuah kata yang sangat mengerikan. Apalagi tragedi ini terjadi di negeri kita sendiri dan menimpa saudara-saudara kita sendiri. Masih teringat jelas di benak kita tragedi kelaparan di Yahokimo (Papua) yang menelan 55 orang meninggal atau peristiwa Daeng Besse dan bayinya (Makasar) yang tengah dikandungnya meninggal karena kelaparan. Pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah malah sempat saling tuding dengan tragedi ini dan saling melempar tanggung jawab. Seharusnya pemerintah langsung memeriksa penduduk yang kelaparan dan bukannya saling tuding bahkan menutup mata dengan peristiwa ini.
Kemiskinan pada dasarnya adalah sebuah masalah yang selalu terjadi pada sebuah negara berkembang seperti Indonesia. Apalagi topografi negara kita yang terdiri dari ribuan pulau menambah sulitnya penanggulangan masalah ini. Namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Kemiskinan di negara kita bisa jadi sulit untuk dihilangkan namun pemerintah bisa menguranginya sedikit demi sedikit dan akhirnya menyelesaikan masalah ini. Kemiskinan dan kelaparan pasti bisa di minimalisir hingga sekecil mungkin oleh pemerintah dan dukungan dari masyarakat itu sendiri. Namun sebelumnya harus ada sebuah rencana ataupun program yang jelas, kemauan dan tekad yang besar dan juga niat membantu saudara-saudara kita.
Pemerintah saat ini pernah menjanjikan akan menuntaskan kemiskinan pada tahun 2015, tapi janji ini tak lebih hanya sebuah statement formal sebagai simbolisme keseriusan penuturnya di depan publik. Namun kenyataan di lapangan masih banyak saudara kita yang menyandang predikat miskin. Bahkan penulis mendapatkan info dari harian kompas disebutkan bahwa + 26,63 juta penduduk Indonesia terancam kelaparan. Belum lagi research lain yang mendata tentang jumlah penduduk miskin di negara kita ini.
Kita ketahui bersama bahwa kemiskinan akan menimbulkan banyak dampak yang buruk. Sebut saja, kelaparan yang telah dijabarkan di awal, kemudian busung lapar, kemudian gizi buruk dan akhirnya kematian sebagai ujung yang sangat memilukan. Lalu kenapa kemiskinan hadir di tengah-tengah masyarakat kita? Banyak sekali faktor yang mengakibatkan hadirnya kemiskinan yang biasanya meliputi kurangnya individu dalam menguasai alat produksi sehingga individu tersebut tidak produktif, kualitas sumber daya manusia yang sangat rendah, sulitnya akses menuju luar daerah dan juga kurangnya perhatian pemerintah.
Merujuk kepermasalahan di atas, kita pada dasarnya membutuhkan seorang sosok pemimpin yang teguh, tegas, adil dan bersih yang benar-benar konsisten dalam menanggulangi masalah ini. Karena pengentasan kemiskinan memang harus benar-benar sepenuhnya didukung oleh pemerintah dibantu oleh masyarakat itu sendiri.
Lalu bagaimana solusinya? Banyak sekali aspek yang harus kita benahi guna menanggulangi kemiskinan yang semakin merajalela. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat kita hingga ke pelosok-pelosok negeri. Meski sebuah sekolah berada di pedalaman, selayaknya mendapatkan fasilitas yang sama seperti sekolah-sekolah yang ada di perkotaan. Standarisasi fasilitas ini akan memberi pengaruh kepada pendidik untuk terus belajar dan mengajar. Hal tersebut juga akan memberi aspek positif kepada siswa maupun masyarakat lingkungan sekolah untuk lebih bersemangat dalam belajar. Sekolah gratis tidak hanya sebagai slogan namun harus benar-benar gratis terutama untuk sekolah yang berada di daerah pedalaman. Kedua, Memperlancar sarana transportasi khususnya yang menuju daerah-daerah terpencil. Faktor ini merupakan faktor penting guna membuka wawasan masyarakat kita yang tinggal di pedalaman. Semakin luas mereka bersosialisasi maka secara otomatis mereka akan semakin terbuka dan mengerti bagaimana bertahan hidup dengan berkecukupan. Ketiga, bantuan juga merupakan faktor penting. Tidak hanya berupa harta atau makanan, namun penyuluhan kepada individu atau sekelompok masyarakat, bantuan pemberian lapangan kerja ataupun pembagian lahan secara gratis dan otomatis akan memberikan peluang kerja kepada mereka.
Tak kalah pentingnya, kita sebagai masyarakat kota atau yang telah sedikit maju di bandingkan saudara kita di pedalamn sana, kita harus benar-benar bangga dengan hasil karya dalam negeri. Membiasakan diri dengan membeli produk-produk dalam negeri, membeli buah dan sayur dalam negeri dll. Secara tidak langsung cara ini akan sangat membantu saudara-saudara kita di pedalaman. Kemudian kurangi eksploitasi tambang oleh perusaan asing. Lebih baik kita sendirilah sebagai putra pribumi yang berhak me”manage” hal tersebut.
Lalu sampai kapan kita akan bersahabat dengan kemiskinan? Kita harus usir dia mulai sekarang

bersama-sama. Bersama seorang pemimpin yang adil, jujur dan bijaksana kita bisa menanggulangi

masalah ini. Sebuah konsistensi dari kebersamaan dengan melakukan solusi-solusi di atas. Kita mulai

 dari saat ini dan saatnya kemiskinan hilang dari peta Indonesia.

Tanggapannya :

Masalah kemiskinan menjadi masalah utama dan penting karena kemiskinan menyangkut

kesenjangan dan pengangguran. Perlu kita ketahui sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara

tinggal di Indonesia. Penanggulangan kemiskinan ditempatkan secara utuh dalam rangka

penyelenggaraan pembangunan nasional. Program penanggulangan kemiskinan harus bertumpu pada

peran serta aktif dan produktivitas rakyat diupayakan untuk menumbuhkan kemandirian penduduk

miskin. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas

berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Segala

program penanggulangan kemiskinan yang telah dan akan dilakukan pemerintah sudah sepatutnya

kita dukung bersama.
 
Antara lain upaya upaya yg dilakukan untuk menagulangi kemiskinan :
  1.   Perbaikan pada Masalah sektor Kesehatan
  2.   Perbaikan pada Masalah Sektor Pendidikan 
  3.   Perbaikan Kualitas Jalan dan Listrik Khususnya bagi Pedesaan
  4.   Membangun Lembaga-Lembaga Pembiayaan Mikro yang Memberi Manfaat  pada    Penduduk Miskin  
  5.   Memberikan Lebih Banyak Dana untuk Daerah-Daerah Miskin

 

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 

Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

 Pengambilan keputusan adalah menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama - sama. Keputusan terdiri dari :
·         Keputusan Strategis
Yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.


        Keputusan Taktis 
Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
·      Keputusan Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.

Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
  • Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
  • Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
  • Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.

Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
  • Proses pencarian/penemuan tujuan
  • Formulasi tujuan
  • Pemilihan Alternatif
  • Mengevaluasi hasil-hasil

Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
  • Identifikasi dan Diagnosa masalah
  • Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
  • Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
  • Pemilihan Alternatif terbaik
  • Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil

Proses pengambilan keputusan dalam organisasi  ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan ada beberapa metode yang sering di gunakan oleh para pemimpin, yaitu :
1.      Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule Without Discussion)
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.

2.      Pendapat Ahli (expert opinion)
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.

3.      Kewenangan Setelah Diskusi (authority rule after discussion)
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

4.      Kesepakatan (consensus)

Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.

Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:
  • Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
  • Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
  • Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.

Dari metode di atas tersebut sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan, yaitu :
  • Kekuatan Mental
Kekuatan mental itu sama seperti prinsip, jadi dalam organisasi harus punya prinsip.
  • Sanksi
Sanksi sangat perlu dalam organisasi, agar tidak melakukan kesalahan yang sama baik itu pemimpin maupun anggotanya.
  • Keahlian
Pemimpin harus punya kekuatan mental dalam organisasi, jika tidak sama saja seperti pemimpin yang tidak mempuanyi gelar.
  • Kharisma
Semua pemimpin harus punya kharisma agar terus menjadi panutan bagi semua orang. Maka dari itu kharisma merupakan citra baik yang di miliki seseorang agar menjadi panutan semua orang.

Model-model Pengambilan keputusan
a.      Model Perilaku Pengambilan keputusan
·         Model Ekonomi
yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
·         Model Manusia Administrasi
Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
·         Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
·         Model Manusia Organisasi
Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
·         Model Pengusaha Baru
Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
·         Model Sosial
Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

b.      Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
·         Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
·         Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi
Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.

Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
a.      Teknik Kreatif
·         Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
·         Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok

b.      Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
·         Teknik Modern
-          Teknik Delphi
-          Teknik Kelompok Nominal

Contoh pengambilan keputusan dalam organisasi

DPR yang masih ragu dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yg berat. Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak.

sumber 
sumber 
sumber 



Kamis, 25 Oktober 2012

Klasifikasi Pengertian Organisasi Niaga, Sosial, Regional dan International




ORGANISASI NIAGA


Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.

Macam-macam organisasi niaga

1. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas dahulu disebut Naamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.



Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.



Perseroan Terbatas ada 3 macam yaitu PT Terbuka, PT Tertutup dan PT Kosong.

Perbedaannya:

PT Terbuka menjual saham kepada masyarakat umum melalu pasar modal (go public)dan setiap orang berhak membeli saham perusahaan tersebut.

PT Tertutup modalnya berasal dari kalangan tertentu saja, misal dari kalangan kerabat atau keluarga dan tidak dijual ke umum.

Sedangkan PT Kosong adalah perseroan terbatas yang tidak memiliki kegiatan apa-apa tetapi telah memiliki izin usaha dan izin lainnya.



2. Persekutuan Komanditer (CV)



Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.



Bentuk CV dibagi menjadi 3 yaitu CV Murni, CV Campuran dan CV Bersaham.

CV Murni hanya terdapat satu sekutu komplementer, yang lain merupakan sekutu komanditer.

CV Campuran terbentuk dari suatu firma yang membutuhkan tambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer.

CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan. Sekutu komplementer maupun komanditer mengambil satu saham atau lebih.



3. Joint Ventura



Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.





4. Koperasi

Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).



Jenis-jenis koperasi antara lain:

a. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.

b. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.

c. Koperasi produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

d. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa koperasi anggotanya.

e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.



5. Kartel

Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplai dan kompetisi.





Organisasi Sosial.


Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Berdasarkan sifat resmi tidaknya, dikenal ada dua jenis organisasi sebagai berikut :



Organisasi Formal

Organisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi, serta perencanaan dan program yang akan dilaksanakan secara jelas.

contohnya : OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan lain-lain.

Organisasi Informal

Karena sifatnya tidak resmi, pada organisasi ini kadangkala struktur organisasi tidak begitu jelas/bahkan tidak ada. Begitu juga dengan perencanaan dan program-program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas dan tegas, kadang-kadang terjadi secara spontanitas.


Contohnya : kelompok pecinta puisi disekolah, fans club suatu grup musik, dan lain sebagainya.



Organisasi Regional

Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja .
Berikut merupakan sari pemikiran yang dirangkum dari tulisan J. G. Merrills, “Regional Organizations”, dalam bukunya, “International Dispute Settlement”, Bab 11, Hal. 279-307 yang diterbitkan olehCambridge University Press di New York, Amerika Serikat, pada tahun 2005. Pada bab ini, Merrills memusatkan pembahasannya pada Organisasi Regional dan aspek-aspek yang berkaitan dengan penyelesaian konflik regional, seperti; peran Organisasi Regional dalam menyelesaikan sengketa yang terjadi antara negara-negara anggotanya; batas kemampuan Organisasi Regional dalam upaya penyelesaian sengketa; proses ajudikasi; dan pola hubungan yang terbentuk antara Organisasi Regional dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya Dewan Keamanan.



ORGANISASI INTERNASIONAL

Organisasi Internasional adalah organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara didunia.

Memasuki abad ke-21, terjadi dekolonialisasi besar-besaran di dunia yang melahirkan begitu banyak negara-negara baru dengan ideologi dan national interest yang berbeda-beda. Ternyata dengan adanya fenomena kemerdekaan negara-negara tersebut menstimulasi pertumbuhan organisasi-organisasi di berbagai konsentrasi pula. Pada tahun 1909 tercatat ada 37 organisasi internasional, kemudian 50 tahun kemudian yaitu pada tahun 1956 jumlahnya naik menjadi 132, 154 pada 1960, 280 pada 1972, 337 pada 1980, 341 pada 1987, dan lebih dari 350 organisasi internasional pada tahun 1996. Jumlah ini merupakan pencerminan petingnya peran dan fungsi organisasi internasional dalam kehidupan masyarakat dunia.

Pada kesempatan ini akan dijelaskan klasifikasi organisasi internasional berdasarkan Clive Archer di mana organisasi internasional dibedakan berdasarkan tiga kriteria yaitu keanggotaan, tujuan dan aktivitas, serta struktur organisasi internasional. Berdasarkan tiga kriteria yang disebutkan di atas, kita akan mampu membedakan keberagaman konsep antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.



Perbedaan Organisasi Niaga & Sosial menurut wilayah Regional & Internasional!

organisasi regional & internasional adalah macam organisasi menurut luas wilayah.

ORGANISASI

• Tipe & Bentuk Organisasi

• Struktur atau Skema Organisasi



Tipe Organisasi

1. Piramida mendatar (flat)‏

ciri-ciri :

a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit

b. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak

c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.



2. Piramida terbalik Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian, lembaga – lembaga pendidikan.



3. Tipe Kerucut

ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :

a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.

b. Rentang kendali sempit.

c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.

d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.

e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.



Bentuk Organisasi

• memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi

Struktur atau Skema Organisasi

• Struktur / bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan & saluran wewenang & tanggung jawab yang ada dalam organisasi



Rangkuman

• Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang (authority) , dan tanggung jawab (Responsbility), yang ada dalam suatu organisasi.



Hal-hal penting dalam membentuk Organisasi!

1. Mengenali orang yang akan diajak berorganisasi dan lingkungan organisasi

2. Membuat nama organisasi
3. Menyusun kegiatan
4. Membagi pekerjaan
5. Melaksanakan kegiatan
6. Memiliki hubungan yang luas dengan pihak tertentu
7. Mencari dana untuk kegiatan



Rentang Kendali(Span of Control) dengan batasan-batasan

RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL)

•Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority.

•Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manager. Rentang Kendali setiap pemimpin/ manager tidak sama(relatif).



PERLUNYA RENTANG KENDALI

•Keterbatasan waktu

•Keterbatasanpengetahuan

•Keterbatasan kemampuan

•Keterbatasan perhatian



Kebaikan & Keburukan Bentuk-bentuk Organisasi!

Bentuk-Bentuk Organisasi Dengan Kebaikan Serta Keburukannya

1.Piramida mendatar (flat)‏.

a.Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit .

b.Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak .

c.Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.



2.Piramida terbalik.

Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga – lembaga penelitian, lembaga – lembaga pendidikan.



3.Tipe Kerucut.

a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.

b.Rentang kendali sempit.

c.Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.

d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.

e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.



4.Organisasi Garis

Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi. Pada jenis organisasi ini, garis bersama dari kekuasaan dan tanggung-jawab bercabang pada setiap tingkat pimpinan, dari yang teratas sampai yang terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan dan masing-masing bawahan meberikan pertanggung-jawabannya kepada atasannya. Dalam hal ini seseorang hanya bertanggung-jawab pada satu atasan. Oleh karena itu pada jenis organisasi ini, atasan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, karena is tidak memiliki staff (pembantu ahli). Jenis ini sesuai untuk perusahaan kecil. Organiasai garis ini mempunyai kebaikan dan kelemahan.

Adapun kebaikan dari organisasi garis yaitu :

-Kesatuan dalam pimpinan dan perintah.

-Pengambilan keputusan lebih cepat.

-Solidaritas karyawan tinggi

-Biayanya rendah.

Keburukan Organiasasi garis yaitu : :

-Tidak bergantung pada satu pimpinan , Shingga , jika ia tidak mampu akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi tersebut.

-Adanya kecenderungan pimpinan untuk bertindak otokratis.

-Perkembangan kesempatan karyawan terbatas.



5.Organisasi Garis dan Staf.

Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi. Organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan besar yang daerah operasionalnya luas serta memilki bidang tugas yang kompleks. Di sini kesatuan perintah juga dipertahankan, atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan. Kepada atasan tersebut bawahan harus bertanggung-jawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Dalam hal ini terdapat satu atau beberapa staf. Dalam struktur organisasi garis dan staff juga dijumpai adanya kebaikan dan keburukan.



Kebaikan organisasi garis dan staff yaitu :



-Relevan untuk perusahaan besar.

-Keputusan lebih rasional karena adanya staff ahli.

-Dapat mewujudkan “ The right man , in the right place “.

Keburukan organisasi garis dan staff adalah :

-Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.

-Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan.

-Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling mengenal.





sumber